Kamis, 02 Februari 2017

Pintu dan jendela untuk ruangan yang disekat



Pintu dan jendela untuk ruangan yang disekat
Setiap bangunan rumah tempat tinggal atau ruangan yang disekat  akan selalu dilengkapi dengan pintu dan jendela dengan berbagai maca bentuk dan ukuran. Pintu yang dipasang pada dinding sebagai lobang untuk keperluan memasuki suatu ruangan atau dengan kata lain untuk memperlancar lalu lintas orang. Sedangkan jendela dipasang untuk memenuhi keperluan akan  memasukan penerangan pada siang hari dan untuk pertukaran udara. Pintu pada dasarnya terdiri dari : daun pintu dan ibu pintu (kosen pintu), begitu pula pada jendela. Daun pintu maupun daun jendela atau utuk mendapatkan hubungan yang baik dan kokoh antara pintu/jendela dengan dinding yang ada disekelilingnya. Ukuran-ukuran pintu harus disesuaikan dengan maksud dan tujuannya, seta bila dipandang secara keseluruhan bangunan nampak betul-betul serasi. Biasanya dalam prakteknya tinggi pintu dengan daun unggal dibuat berkisar 200 cm dan lebarnya lebih kurang 85 cm. Dan husus untuk pintu garasi disesuaikan dengan tinggi dan lebar dari kendaraan itu sendiri. Kebanyakan dalam bekerjanya daun pintu/jendela memutar keluar atau kedalam dan ada juga yang bergeraknya kesamping (menyorong). Belakangan ini untuk pintu garasi dan took-toko bangunan pintu gulung (rolling door).
Hal-hal yang harus diperhatiakn dalam pembuatan pintu maupuh jendela adalah :
1.      Konstruksi daun pintu dan jendela harus dibuat sedemikian kaku, sehoingga nantinya tidak melesak dan mengalami perubahan bentuk seperti jajaran genjang.
2.      Daun pintu dan jendela yang memakai bingkai, harus mempunyai ukuran lebar dan tebal yang sesuai, sehingga tidak mungkin mlentur dikemudian hari
3.      Konstruksi untuk pembuatan ibu pintu dan jendela juga dibuat sedemikian kaku, sehingga dikemudian hari tidak mengalami pelenturan (perubahan bentuk). Bila ibu pintu dan daun pintu maupun jendela mengalami perubahan bentuk, maka akan mengakibatkan pintu maupun jendela susah untuk ditutup dan dibuka dengan baik. Pada pemasangan ibu pintu dan jendela jangan sekali-kali adan celah-celah antara, pada pertemuan dindig dengan kosen.
4.      Untuk mencegah terjadinya penyusutan atau pelenturan tersebut di atas, kayu yang digunakan harus mempunyai mutu yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar