Rabu, 01 Februari 2017

Macam-Macam Kayu yang Banyak Dikenal dan Diperdagangkan Sebagai Bahan Bangunan



Macam-macam kayu yang banyak dikenal dan diperdagangkan sebagai bahan bangunan:
1.      Kayu jati:
Kayu jati termasuk tingkat keawetan I, tingkat kekuatan II, tingkat pemakaian I dan mempunyai berat jenis 0,7. Kayu jati berasal dari India dan Burma dan banyak dipelihara dihutan luas seperti di pulau Jawa, yaitu daerah Rembang, Madiun dan Kediri. Kayu ini cukup stabil karena mengembang dan menyusutnya cukup kecil, sehingga banyak digunakan untuk konstruksi berat, seperti untuk konstruksi jembatan, hangar dan sebagainya.
Kita membedakan kayu jati yang terpenting di antaranya ialah :
a.       Jati kembang: warna kayu coklat atau coklat muda, seratnya tidak begitu lurus dan bila kayu diketam akan memperlihatkan urat seperti kembang/bunga.
b.      Jati Doreng: warnanya coklat muda, seratnya tidak lurus dan muka hasil ketaman memperlihatkan garis-garis memanjang yang warnanya coklat tua kehitaman. Kelihatan cukup indah baik dipergunakan untuk perabot rumah tangga.
c.       Jati minyak: warna kayunya coklat tua, seratnya agak lurus, hasil ketaman mengkilap seperti berminyak.
d.      Jati kapur:  warna kayunya coklat muda, seratnya agak lurus pori-porinya mengandung kapur.
Pohon jati lebih menyukai tumbuh pada tanah yang mengandung kapur, sehingga seratnya banyak mengandung kapur, pada pengerjaan kayu ini sering menyebabkan peralatan lekas tumpul. Keanehan pohon ini pada musim kemarau daun-daunnya pada berguguran dan pada musim hujan daunnya pada tumbuh kembali.
2.      Kayu sonokeling:
Termasuk tingkat keawetan I, tingkat kekuatan II, tingkat pemakaian I dan berat jenisnya 0,8 – 0,95. Warna kayu sawo hitam sampai hitam dengan jalur-jalur sawo muda dan bila dibiarkan agak lama tanpa digergaji berubah warna menjadi hitam ungu. Kayunya keras sekali, sulit diolah serta susah didapat dalam perdagangan. Kayu ini baik dipakai untuk perabot rumah kecil dan ukiran. Banyak juga terdapat di pulau Jawa.
3.      Kayu rasamala:
Kayu rasamala termasuk tingkat keawetan II, tingkat kekuatan II, tingkat pemakaian II dan berat jenisnya 0,6 – 0,8.
Kayu ini tahan terhadap rayap dan bubuk, baik dipakai di tempat yang terlindung. Pertumbuhan kayu ini sering ditemukan seratnya yang memuntir, saat pengeringan penarikannya cukup kuat (kembang susutnya cukup besar). Pohon ini tumbuhnya lebih cocok pada daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 500 m  di atas permukaan laut. Banyak dipakai untuk konstruksi bangunan rumah, kadang-kadang juga dipakai untuk bantalan jembatan. Pohon banyak terdapat di daerah Jawa Barat dan di daerah Sumatra.
4.      Kayu merawan:
Termasuk tingkat keawetan II, tingkat kekuatan II, tingkat pemakaian II serta mempunyai berat jenis 0,6 – 0,8.
Mengembang dan mengerutnya agak kecil, mudah diolah/ dikerjakan dan dipelitur. Banyak di pakai untuk bahan bangunan, peralatan rumah tangga, bisa didapat dalam ukuran-ukuran besar. Warna kayunya sawo muda dan lama-kelamaan berubah menjadi warna sawo tua. Banyak di dapat di Sumatra Tengah, Sumatra Selatan dan di Kalimantan.
5.      Kayu kamfer:
Termasuk tingkat keawetan III, tingkat kekuatan I - II, tingkat pemakaian III serta mempunyai berat jenis 0,7 – 0,9.
Kayu kamfer tidak tahan terhadap serangan rayap, akan tetapi agak tahan terhadap bubuk, oleh karenanya kayu ini kurang baik untuk konstruksi bangunan yang tidak terlindung. Mudah dikerjakan, mengembang dan menyusutnya kecil. Banyak dipakai untuk bahan bangunan rumah. Mempunyai warna sawo merah.
Banyak terdapat didaerah pulau Sumatra dan sedikit di Kalimantan.
6.      Kayu mahoni:
Termasuk tingkat keawetan III, tingkat kekuatan II - II, tingkat pemakaian III serta mempunyai berat jenis 0,6 – 0,8.
Kayunya tidak awet, tidak tahan rayap dan bubuk, mudah dikerjakan, kembang susutnya agak kecil. Bila digunakan sebagai bahan konstruksi harus diberi lapis dengan bahan pengawet. Selanjutnya dapat dibuat papan-papan dan vinir maupun perabot rumah tangga. Warna kayunya sawo – merah, berkurai indah sekali. Pohon ini dapat tumbuh terpencar-pencar dalam hutan luas, seperti di Jawa Tengah.
7.      Kayu suren:
Termasuk tingkat keawetan IV, tingkat kekuatan III, tingkat pemakaian IV serta mempunyai berat jenis 0,4 – 0,7.
Mengembang dan menyusut kayunya cukup besar, mudah dimakan rayap dan bubuk. Mudah dikerjakan, mudah untuk diketam rata serta mudah untuk dipelitur. Kayunya berwarna merah – kuning (merah daging) dan gambarannya indah. Banyak digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan sederhana seperti untuk papan-papan cetakan beton bertulang (bekisting), kadang-kadang untuk bangunan rumah sederhana dan bersifat sementara. Pohon kayu suren dapat tumbuh di daerah seluruh Indonesia.
8.      Kayu pulai
Kayu pulai ini termasuk tingkat keawetan V, tingkat kekuatan IV - V, tingkat pemakaian IV sedang berat jenisnya berkisar 0,46.
Di Jawa Tengah, Bali disebut pule, di Jawa Barat disebut kayu lame. Warna kayu kuning muda agak merah. Pada umumnya kayu ini digunakan untuk kelom (kelompen) atau sepatu kayu, bahan pembuat peti. Banyak terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah dan sedikit di Bali.
Perlu kiranya untuk diingatkan kembali, bahwa nama-nama kayu tersebut di atas sangat tergantung dari tempat-tempat pengambilan atau dimana pohon tersebut banyak tumbuh. Dan di samping kayu-kayu yang disebutkan diatas masih banyak lagi jenis kayu lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar