Macam-macam kayu yang banyak dikenal dan diperdagangkan sebagai bahan
bangunan:
1. Kayu
jati:
Kayu jati termasuk tingkat keawetan I, tingkat kekuatan II, tingkat
pemakaian I dan mempunyai berat jenis 0,7. Kayu jati berasal dari India dan Burma dan
banyak dipelihara dihutan luas seperti di pulau Jawa, yaitu daerah Rembang,
Madiun dan Kediri.
Kayu ini cukup stabil karena mengembang dan menyusutnya cukup kecil, sehingga
banyak digunakan untuk konstruksi berat, seperti untuk konstruksi jembatan,
hangar dan sebagainya.
Kita membedakan kayu jati yang terpenting di antaranya ialah :
a.
Jati kembang: warna kayu coklat atau coklat
muda, seratnya tidak begitu lurus dan bila kayu diketam akan memperlihatkan
urat seperti kembang/bunga.
b.
Jati Doreng: warnanya coklat muda, seratnya
tidak lurus dan muka hasil ketaman memperlihatkan garis-garis memanjang yang
warnanya coklat tua kehitaman. Kelihatan cukup indah baik dipergunakan untuk
perabot rumah tangga.
c.
Jati minyak: warna kayunya coklat tua, seratnya
agak lurus, hasil ketaman mengkilap seperti berminyak.
d.
Jati kapur:
warna kayunya coklat muda, seratnya agak lurus pori-porinya mengandung
kapur.
Pohon jati lebih menyukai tumbuh pada tanah yang mengandung kapur,
sehingga seratnya banyak mengandung kapur, pada pengerjaan kayu ini sering
menyebabkan peralatan lekas tumpul. Keanehan pohon ini pada musim kemarau
daun-daunnya pada berguguran dan pada musim hujan daunnya pada tumbuh kembali.
2. Kayu
sonokeling:
Termasuk tingkat keawetan I, tingkat kekuatan II, tingkat pemakaian I dan
berat jenisnya 0,8 – 0,95. Warna kayu sawo hitam sampai hitam dengan
jalur-jalur sawo muda dan bila dibiarkan agak lama tanpa digergaji berubah
warna menjadi hitam ungu. Kayunya keras sekali, sulit diolah serta susah
didapat dalam perdagangan. Kayu ini baik dipakai untuk perabot rumah kecil dan
ukiran. Banyak juga terdapat di pulau Jawa.
3. Kayu
rasamala:
Kayu rasamala termasuk tingkat keawetan II, tingkat kekuatan II, tingkat
pemakaian II dan berat jenisnya 0,6 – 0,8.
Kayu ini tahan terhadap rayap dan bubuk, baik dipakai di tempat yang
terlindung. Pertumbuhan kayu ini sering ditemukan seratnya yang memuntir, saat
pengeringan penarikannya cukup kuat (kembang susutnya cukup besar). Pohon ini
tumbuhnya lebih cocok pada daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 500
m di atas permukaan laut. Banyak dipakai
untuk konstruksi bangunan rumah, kadang-kadang juga dipakai untuk bantalan
jembatan. Pohon banyak terdapat di daerah Jawa Barat dan di daerah Sumatra.
4. Kayu
merawan:
Termasuk tingkat keawetan II, tingkat kekuatan II, tingkat pemakaian II
serta mempunyai berat jenis 0,6 – 0,8.
Mengembang dan mengerutnya agak kecil, mudah diolah/ dikerjakan dan
dipelitur. Banyak di pakai untuk bahan bangunan, peralatan rumah tangga, bisa
didapat dalam ukuran-ukuran besar. Warna kayunya sawo muda dan lama-kelamaan
berubah menjadi warna sawo tua. Banyak di dapat di Sumatra Tengah, Sumatra
Selatan dan di Kalimantan.
5. Kayu
kamfer:
Termasuk tingkat keawetan III, tingkat kekuatan I - II, tingkat pemakaian
III serta mempunyai berat jenis 0,7 – 0,9.
Kayu kamfer tidak tahan terhadap serangan rayap, akan tetapi agak tahan
terhadap bubuk, oleh karenanya kayu ini kurang baik untuk konstruksi bangunan
yang tidak terlindung. Mudah dikerjakan, mengembang dan menyusutnya kecil.
Banyak dipakai untuk bahan bangunan rumah. Mempunyai warna sawo merah.
Banyak terdapat didaerah pulau Sumatra
dan sedikit di Kalimantan.
6. Kayu
mahoni:
Termasuk tingkat keawetan III, tingkat kekuatan II - II, tingkat
pemakaian III serta mempunyai berat jenis 0,6 – 0,8.
Kayunya tidak awet, tidak tahan rayap dan bubuk, mudah dikerjakan,
kembang susutnya agak kecil. Bila digunakan sebagai bahan konstruksi harus
diberi lapis dengan bahan pengawet. Selanjutnya dapat dibuat papan-papan dan
vinir maupun perabot rumah tangga. Warna kayunya sawo – merah, berkurai indah
sekali. Pohon ini dapat tumbuh terpencar-pencar dalam hutan luas, seperti di
Jawa Tengah.
7. Kayu
suren:
Termasuk tingkat keawetan IV, tingkat kekuatan III, tingkat pemakaian IV
serta mempunyai berat jenis 0,4 – 0,7.
Mengembang dan menyusut kayunya cukup besar, mudah dimakan rayap dan
bubuk. Mudah dikerjakan, mudah untuk diketam rata serta mudah untuk dipelitur.
Kayunya berwarna merah – kuning (merah daging) dan gambarannya indah. Banyak
digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan sederhana seperti untuk papan-papan cetakan
beton bertulang (bekisting), kadang-kadang untuk bangunan rumah sederhana dan
bersifat sementara. Pohon kayu suren dapat tumbuh di daerah seluruh Indonesia.
8. Kayu
pulai
Kayu pulai ini termasuk tingkat keawetan V, tingkat kekuatan IV - V,
tingkat pemakaian IV sedang berat jenisnya berkisar 0,46.
Di Jawa Tengah, Bali disebut pule, di
Jawa Barat disebut kayu lame. Warna kayu kuning muda agak merah. Pada umumnya
kayu ini digunakan untuk kelom (kelompen) atau sepatu kayu, bahan pembuat peti.
Banyak terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah dan sedikit di Bali.
Perlu kiranya untuk diingatkan kembali, bahwa nama-nama kayu tersebut di
atas sangat tergantung dari tempat-tempat pengambilan atau dimana pohon
tersebut banyak tumbuh. Dan di samping kayu-kayu yang disebutkan diatas masih
banyak lagi jenis kayu lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar