JENIS-JENIS KAYU BERDASARKAN TINGKAT KEAWETANNYA
Keawetan kayu dan
klasifikasinya didasarkan atas percobaan-percobaan, tanpa diadakan pengawetan
terlebih dahulu. Yang menentukan keawetan kayu adalah daya tahan kayu terhadap
pengaruh air tanah, panas matahari, hujan dan oleh serangga maupun cendawan.
Untuk keperluan ini maka
diadakan penelitian sebagai berikut:
a.
Lamanya kayu yang bertahan sebagai tonggak yang ditanam
di tanah dan dibiarkan kena hujan dan panas (pengaruh alamiah).
b.
Lamanya kayu bertahan bila dibiarkan kena hujan dan
panas tetapi tidak berhubungan dengan tanah basah.
c.
Lamanya kayu bertahan sebagai konstruksi yang
terlindung atau tertutup atap.
d.
Kayu ditempatkan ditempat yang terlindung dan
dipelihara. Selain daripada itu diselidiki pula daya tahan kayu terhadap
serangga rayap dan serangga.
e.
Kayu termakan oleh rayap.
f.
Kayu termakan oleh beberapa macam serangga seperti;
kumbang, bubuk kayu.
Dari keenam macam penelitian
di atas, maka kayu dapat digolongkan dalam 5 tingkat (kelas) dan angka-angka
dalam daftar menunjukkan jumlah tahun selama kayu itu masih tetap dalam keadaan
cukup baik.
Daftar : KELAS AWET KAYU
Tingkat/ Kelas:
|
Keadaan Penelitian
|
|||||
a
|
b
|
c
|
d
|
e
|
f
|
|
I
|
Lebih
dari 8 tahun
|
Lebih
dari 20 tahun
|
Tak ter-
batas
|
Tak ter-
batas
|
tidak
|
tidak
|
II
|
5 – 8
tahun
|
15 – 20
tahun
|
Tak ter-
batas
|
Tak ter-
batas
|
tidak
|
tidak
|
III
|
3 – 5
tahun
|
10 – 15
tahun
|
lama
|
Tak ter-
batas
|
Agak
cepat
|
tidak
|
IV
|
Kurang
dari 3 tahun (singkat)
|
Kurang
dari 10 tahun
|
10 – 20
tahun*
|
Minimum
20 tahun
|
Cepat
sekali
|
Agak
cepat
|
V
|
Singkat
sekali
|
Singkat
sekali
|
Singkat*
|
Maksimum
20 tahun
|
Cepat
sekali
|
Cepat
sekali
|
2.Tingkat kekuatan kayu.
Kekuatan/keteguhan kayu adalah perlawanan yang
dikerjakan oleh kayu terhadap perubahan-perubahan bentuk yang disebabkan oleh
gaya-gaya luar.
Faktor-faaktor yang turut menentukan kekuatan kayu adalah :
1.
Bekerjanya gaya
terhadap arah serat kayu: kekuatan tarik dan tekan pada arah aksial jauh lebih
besar daripada arah radial.
2.
Kadar air: makin banyak kadar air yang
dikandung oleh kayu, maka kekuatan kayu akan menurun dan sebaliknya.
3.
Berat jenis: makin tinggi berat jenis
kayu, maka kekerasan dan kekuatannya akan bertambah. Atau berat jenis kayu
berbanding lurus dengan kekerasan dan kekuatan kayu, akan tetapi kadang-kadang
terjadi suatu penyimpangan karena keadaan susunan kayu itu sendiri
bermacam-macam.
Biasanya untuk menentukan tingkat kekuatan kayu didasarkan atas benda uji
terhadap kuat lengkung/lentur, kuat desak dan berat jenis
daripada kayu. Untuk benda uji terhadap kuaat tarik, agak jarang dilakukan.
Daftar : KELAS KUAT KAYU
Tingkat/ Kelas kuat
|
Berat jenis
|
Kuat lengkung (kg cm2)
|
Kuat tekan (kg cm2)
|
I
II
III
IV
V
|
![]()
0,90 – 0,60
0,60 – 0,40
0,40 – 0,30
< 0,30
![]() |
![]()
1100 – 725
725 – 500
500 – 360
< 360
|
![]()
650 – 425
425 – 300
300 – 215
< 215
|
3.Tingkat pemakaian kayu
Menentukan tingkat pemakaian kayu didasarkan pada
tingkat keawetan dan kekuatannya, tanpa memperhatikan tentang cara mengerjakan
kayu, serta mudah atau susahnya mengolah kayu tersebut.
-
Tingkat I :
-
Tingkat II
:
-
Tingkat III :
-
Tingkat IV :
- Tingkat V
:
|
Untuk konstruksi-kontruksi berat yang dibangun diluar
(tidak terlindung) dan terkena tanah lembab. Jenis kayu yang termasuk tingkat
pemakaian I di antaranya: kayu jati, johar, sonokeling, belian dan
sebagainya.
Untuk
keperluan konstruksi-konstruksi berat, tidak terlindung dan tidak dikenai
tanah lembab. Jenis kayu yang termasuk tingkat pemakaian II di antaranya:
kayu rasamala, merawan, walikukun dan sebagainya.
Dipergunakan
untuk konstruksi-konstruksi berat yang terlindung. Diantaranya yang termasuk
tingkat pemakaian III ialah: kayu kampier, keruwing, mahoni, jamuju dan
sebagainya.
Untuk
keperluan konstruksi-konstruksi ringan yang terlindung (di dalam rumah).
Diantaranya yang termasuk tingkat pemakaian IV ialah: kayu meranti, suren,
durian dan sebagainya.
Untuk
keperluan konstruksi-konstruksi yang ringan yang bersifat sementara. Jenis
kayu yang termasuk tingkat pemakaian V adalah kayu-kayu yang kurang awet dan
mempunyai kekuatan dibawah tingkat pemakaian IV.
|
Penggolongan jenis-jenis kayu yang didasarkan menurut: keawetannya,
kekuatannya dan pemakaiannya diambil contoh kayu jati, sebagai kayu yang banyak
dipakai di pulau Jawa.
Kayu jati termasuk : - Tingkat keawetan I
-
Tingkat kekuatan II
-
Tingkat pemakaian I
Kayu jati baik untuk konstruksi-konstruksi berat, pemakaian di luar dan
dikenai tanah lembab, lamanya bertahan sekurang-kurangnya 8 tahun, lamanya
bertahan bila dibiarkan kena hujan dan panas tetapi tidak berhubungan dengan
tanah basah sekurang-kurangnya 20 tahun. Sebagai konstruksi yang terlindung
lamanya tak teerbatas dan tidak termakan rayap maupun serangga seperti bubuk
kayu. Keteguhan lengkung sekurang-kurangnya 725 kg/cm2 dan keteguhan
tekan sekurang-kurangnya 425 kg/cm2.
Bukan berarti kayu jati tidak boleh untuk pekerjaan-pekerjaan kecil/
ringan, akan tetapi banyak juga dibuat untuk perabot-perabot rumah tangga,
seperti: almari, kursi, meja belajar dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar