Rabu, 01 Februari 2017

JENIS-JENIS KAYU BERDASARKAN TINGKAT KEAWETANNYA



JENIS-JENIS KAYU BERDASARKAN TINGKAT KEAWETANNYA
Keawetan kayu dan klasifikasinya didasarkan atas percobaan-percobaan, tanpa diadakan pengawetan terlebih dahulu. Yang menentukan keawetan kayu adalah daya tahan kayu terhadap pengaruh air tanah, panas matahari, hujan dan oleh serangga maupun cendawan.
Untuk keperluan ini maka diadakan penelitian sebagai berikut:
a.       Lamanya kayu yang bertahan sebagai tonggak yang ditanam di tanah dan dibiarkan kena hujan dan panas (pengaruh alamiah).
b.      Lamanya kayu bertahan bila dibiarkan kena hujan dan panas tetapi tidak berhubungan dengan tanah basah.
c.       Lamanya kayu bertahan sebagai konstruksi yang terlindung atau tertutup atap.
d.      Kayu ditempatkan ditempat yang terlindung dan dipelihara. Selain daripada itu diselidiki pula daya tahan kayu terhadap serangga rayap dan serangga.
e.       Kayu termakan oleh rayap.
f.       Kayu termakan oleh beberapa macam serangga seperti; kumbang, bubuk kayu.
Dari keenam macam penelitian di atas, maka kayu dapat digolongkan dalam 5 tingkat (kelas) dan angka-angka dalam daftar menunjukkan jumlah tahun selama kayu itu masih tetap dalam keadaan cukup baik.





Daftar : KELAS AWET KAYU
Tingkat/ Kelas:
Keadaan Penelitian
a
b
c
d
e
f
I
Lebih dari  8 tahun
Lebih dari 20 tahun
Tak ter- batas
Tak ter- batas
tidak
tidak
II
5 – 8 tahun
15 – 20 tahun
Tak ter- batas
Tak ter- batas
tidak
tidak
III
3 – 5 tahun
10 – 15 tahun
lama
Tak ter- batas
Agak cepat
tidak
IV
Kurang dari 3 tahun (singkat)
Kurang dari 10 tahun
10 – 20 tahun*
Minimum 20 tahun
Cepat sekali
Agak cepat
V
Singkat sekali
Singkat sekali
Singkat*
Maksimum 20 tahun
Cepat sekali
Cepat sekali

2.Tingkat kekuatan kayu.
Kekuatan/keteguhan kayu adalah perlawanan yang dikerjakan oleh kayu terhadap perubahan-perubahan bentuk yang disebabkan oleh gaya-gaya luar.
Faktor-faaktor yang turut menentukan kekuatan kayu adalah :
1.       Bekerjanya gaya terhadap arah serat kayu: kekuatan tarik dan tekan pada arah aksial jauh lebih besar daripada arah radial.
2.       Kadar air: makin banyak kadar air yang dikandung oleh kayu, maka kekuatan kayu akan menurun dan sebaliknya.
3.       Berat jenis: makin tinggi berat jenis kayu, maka kekerasan dan kekuatannya akan bertambah. Atau berat jenis kayu berbanding lurus dengan kekerasan dan kekuatan kayu, akan tetapi kadang-kadang terjadi suatu penyimpangan karena keadaan susunan kayu itu sendiri bermacam-macam.
Biasanya untuk menentukan tingkat kekuatan kayu didasarkan atas benda uji terhadap kuat lengkung/lentur, kuat desak dan berat jenis daripada kayu. Untuk benda uji terhadap kuaat tarik, agak jarang dilakukan.
Daftar : KELAS KUAT KAYU
Tingkat/ Kelas kuat
Berat jenis
Kuat lengkung (kg cm2)
Kuat tekan (kg cm2)
I
II
III
IV
V
 0,90
0,90 – 0,60
0,60 – 0,40
0,40 – 0,30
< 0,30*
*1100
1100 – 725
725 – 500
500 – 360
< 360
*650
650 – 425
425 – 300
300 – 215
< 215

3.Tingkat pemakaian kayu
Menentukan tingkat pemakaian kayu didasarkan pada tingkat keawetan dan kekuatannya, tanpa memperhatikan tentang cara mengerjakan kayu, serta mudah atau susahnya mengolah kayu tersebut.
-    Tingkat I   :




-    Tingkat II  :




-    Tingkat III :



-    Tingkat IV :



-  Tingkat V  :

Untuk konstruksi-kontruksi berat yang dibangun diluar (tidak terlindung) dan terkena tanah lembab. Jenis kayu yang termasuk tingkat pemakaian I di antaranya: kayu jati, johar, sonokeling, belian dan sebagainya.
Untuk keperluan konstruksi-konstruksi berat, tidak terlindung dan tidak dikenai tanah lembab. Jenis kayu yang termasuk tingkat pemakaian II di antaranya: kayu rasamala, merawan, walikukun dan sebagainya.
Dipergunakan untuk konstruksi-konstruksi berat yang terlindung. Diantaranya yang termasuk tingkat pemakaian III ialah: kayu kampier, keruwing, mahoni, jamuju dan sebagainya.
Untuk keperluan konstruksi-konstruksi ringan yang terlindung (di dalam rumah). Diantaranya yang termasuk tingkat pemakaian IV ialah: kayu meranti, suren, durian dan sebagainya.
Untuk keperluan konstruksi-konstruksi yang ringan yang bersifat sementara. Jenis kayu yang termasuk tingkat pemakaian V adalah kayu-kayu yang kurang awet dan mempunyai kekuatan dibawah tingkat pemakaian IV.
Penggolongan jenis-jenis kayu yang didasarkan menurut: keawetannya, kekuatannya dan pemakaiannya diambil contoh kayu jati, sebagai kayu yang banyak dipakai di pulau Jawa.
Kayu jati termasuk :  -  Tingkat keawetan I
-    Tingkat kekuatan II
-    Tingkat pemakaian I
Kayu jati baik untuk konstruksi-konstruksi berat, pemakaian di luar dan dikenai tanah lembab, lamanya bertahan sekurang-kurangnya 8 tahun, lamanya bertahan bila dibiarkan kena hujan dan panas tetapi tidak berhubungan dengan tanah basah sekurang-kurangnya 20 tahun. Sebagai konstruksi yang terlindung lamanya tak teerbatas dan tidak termakan rayap maupun serangga seperti bubuk kayu. Keteguhan lengkung sekurang-kurangnya 725 kg/cm2 dan keteguhan tekan sekurang-kurangnya 425 kg/cm2.
Bukan berarti kayu jati tidak boleh untuk pekerjaan-pekerjaan kecil/ ringan, akan tetapi banyak juga dibuat untuk perabot-perabot rumah tangga, seperti: almari, kursi, meja belajar dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar